Sekilas
tentang lempar lembing
Lempar lembing merupakan salah satu olahraga
lempar di cabang atletik, tujuan dari lempar lembing adalah berusaha melempar
lembing sejauh-jauhnya dengan benar. Menurut beberapa ahli lempar
lembing adalah :
·
Menurut Yudha M.
Saputra pengertian lempar lembing adalah “merupakan salah satu kemampuan
dalam melemparkan benda berbentuk lembing, sejauh mungkin”.
·
menurut Soenarjo
Basoeki lempar lembing adalah “salah satu nomor perlombaan dalam kelompok
lempar di dalam cabang olahraga atletik”.
Lapangan yang digunakan pada lempar
lembing berukuran Panjang jalur awalan lempar harus
tidak lebih dari 36,5 m dan tak kurang dari 30m dan harus di batasi dengan dua
garis paralel selebar 5 cm yang saling terpisahsejauh 4 m, Kemiringan kesamping
dari jalur lari awalan max 1 : 1.000.
Berikut gambar sektor lapangan pada lempar
lembing
Bentuk lembing Tali pegangan (melilit pada badan lembing) berada dititik
pusat gravitasi dantidak melibihi garis tengah badan lembing dari 8 mm. Lilitan
tali peganganlembing harus sama tebal dan bergerigi, tanpa sabuk atau benjolan.
Sedangtkan Panjang lembing untuk putra adalah 2,6 ± 2,7 m dan putri adalah 2,2 ± 2,3m. Berat untuk putra 800 gr dan putri
600 gr.
Cara memegang lembing di bagi menjadi 3
yaitu cara Amerika, cara Finlandia dan cara
menjepit (tang)
-
Cara Finlandia - Pertama lembing diletakkan
pada telapak tangan dengan ujung atau mata lembing serong hamper menuju arah
badan. Kemudian jari tengah memegang tepian atau pangkal ujung dari tali bagian
belakang (dilingkarkan, dibantu dengan ibu jari ndiletakkan pada tepi belakang
dari pegangan dan pada badan lembing. Jari telunjuk harus lemas ke belakang
membantu menahan badan lembing. Sedangkan jari-jari yang lainnya turut memegang
lilitan pegangan di atasnya dalam keadaan lemas. Dengan cara Finlandia ini,
jari tengah dan ibu jari yang memegang peranan penting untuk mendorong tali
pegangan pada saat melempar
-
Cara Amerika - Pertama lembing diletakkan
pada telapak tangan, dengan ujung atau mata lembing serong hamper menuju kea
rah badan. Kemudian jari telunjuk memegang tepian atau pangkal dari ujung tali
bagian belakang lembing, dibantu dengan ibu jari diletakkan pada tepi belakang
dari pegangan dan pada badan lembing serta dalam keadaan lurus. Sedangkan ketiga
jari lainya berimpit dan renggang dengan jari telunjuk turut membantu dan
menutupi lilitan tali lembing. Jadi dengan pegangan cara Amerika ini jari
telunjuk dan ibu jari memegang peranan mendorong tali pegangan lembing pada
saat melempar .
-
Cara
yang lainnya yaitu adalah pegangan “V”.Tapi cara ini sudah jarang dipakai
karena dianggap tidak menguntungkan.
Teknik melempar lembing :
a. Awalan
Dalam lempar lembing ada dua macam awalan yang sering digunakan, yaitu : awalan silang (cross-step) dan awalan jangkit (hop-step). Lempar lembing yang mempergunakan awalan silang (sross-step) lebih dikenal dengan lempar lembing gaya silang, sedangkan lempar lembing yang mempergunakan awalan jingkat (hop-step) lebih dikenal dengan lempar lembing gaya jingkat.
b. Gerakan Melempar
Saat kaki kiri mendarat, kaki kanan ditekuk hingga badan benar-benar jauh condong ke belakang dan badan sebagian besar pada kaki kanan. Pada saat ini lengan yang membawa lembing sudah dalam sikap lurus serong ke bawah, mata lembing dan pandangan terarah kesudut lemparan dan tangan kiri tetap rileks. Saat inilah terjadi sikap melempar yang sebenarnya. Setelah lembing ditarik melaui pundak/bahu mendekat telinga, seluruh badan ditinggikan dan dengan secepat-cepatnya melecutkan lembing. Bersamaan dengan itu lepasnya lembing dengan hentakan pergelangan tangan sebagai sumber kekeuatan terakhir.
c. Sikap Badan Setelah Melempar
Dengan lepasnya lembing dari pergelangan tangan keseimbangan atau yang lebih dikenal dengan titik berat badan akan menjadi seimbang. Karena disebabkan kekuatan yang dikeluarkan untuk melempar dimulai dari kaki sampai kepergelangan tangan yang diawali kecepatan lari . sehingga secara ototomatis kaki yang menjadi tumpuan untuk titik berat badan tidak bias menahan badan yang terdorong ke depan untuk itu, agar keseimbangan dapat terjaga dan dikembalikan secara baik, maka pada saat tubuh condong kedepan, tangan yang melempar lembing turun dari hasil pecutan yang dilakukan.